RSUD Kota Bima Mulai Dibangun, Siap Layani Penyakit Berat di Wilayah Timur NTB

Tim Redaksi

RSUD Kota Bima Dilengkapi CT Scan hingga Fasilitas Cuci Darah

Kota Bima, sehatnews — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima.

Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat, khususnya dalam penanganan penyakit berat seperti stroke, jantung, ginjal, dan kanker.

Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Rabu (28/5/2025), disaksikan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Wali Kota Bima, jajaran Forkopimda, serta para pemangku kepentingan daerah.

Dalam sambutannya, Menkes Budi menyatakan bahwa pembangunan RSUD Kota Bima merupakan bagian dari program nasional untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit tipe C di 66 kabupaten/kota yang belum memilikinya.

“Tujuannya agar masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke kota lain untuk penanganan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi,” ujar Menkes.

Menurutnya, kehadiran rumah sakit dengan layanan lengkap di Kota Bima akan memangkas waktu tempuh pasien yang selama ini harus menempuh perjalanan hingga 10 jam ke rumah sakit rujukan provinsi.

“Kami ingin memastikan pasien tidak harus bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan. Ini menyangkut kualitas hidup dan kesempatan hidup,” tegasnya.

RSUD Kota Bima akan dilengkapi peralatan medis modern, seperti CT Scan, Cath Lab, laboratorium patologi anatomi, immunohistochemistry untuk diagnosis kanker, serta Cytotoxic Drug Cabinet untuk kebutuhan kemoterapi. Fasilitas hemodialisa juga akan disediakan bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis.

“Pasien bisa menjalani cuci darah dua hingga tiga kali seminggu, dan sangat tidak memungkinkan jika harus dirujuk ke provinsi,” tambah Menkes.

Selain infrastruktur, Menkes Budi juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia kesehatan. Untuk mendukung hal itu, Kementerian Kesehatan menyediakan beasiswa pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital-based) bagi putra-putri daerah.

“Kami ingin anak-anak Bima menjadi dokter spesialis di kampung halamannya sendiri,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bima, Rahman, menyampaikan apresiasi atas pembangunan RSUD ini. Ia menyebut pembangunan tersebut sebagai bentuk nyata pemerataan layanan kesehatan di daerah.

“Pemerintah Kota Bima siap mendukung penyediaan lahan, sarana, dan pengelolaan rumah sakit agar dapat berjalan optimal,” ujar Rahman.

Ia juga menambahkan bahwa selain pembangunan RSUD, penguatan layanan primer seperti peningkatan kapasitas puskesmas di wilayah padat penduduk, termasuk Rasanae Timur dan Kelurahan Kolo, juga menjadi perhatian.

“Ini bentuk keadilan layanan kesehatan bagi warga timur,” tutupnya.

Masyarakat Kota Bima menyambut baik pembangunan RSUD ini, mengingat keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan rujukan selama ini. Pemerintah menargetkan konstruksi selesai pada awal tahun 2026, dan RSUD Kota Bima diharapkan dapat menjadi pusat layanan rujukan regional di wilayah timur Nusa Tenggara Barat.

Jangan Lewatkan:

Bagikan: